Gundah

02 Oktober 2011

Malam tak cukup untuk menghentikan pikiranku yang kalut, dibawah temaram lampu kota kuberjalan melintasi beberapa keramaian namun jauh dari hatiku yang sunyi sepi bagaikan tak perpenghuni.
Kurasakan lelah melangkah. Hatiku berdesir. Cukup menguras hati dan pikiranku.
Kuhentikan langkahku sejenak. Duduk di bawah lampu kota, terang dan cukup untuk membuatku terdiam sesaat.
Terbawa arusku dengan lamunanku, bayanganmu seakan tak henti hentinya menghantui seluruh relung hati dan pikiranku. Kejadian itu berurutan seperti video yang terus diputar. Selalu ada dan aaaarrrgh kumenjerit dalam hati.
Penuh sesak dada ini. tak mampu kubendung lagi kesunyian dengan air mata yang tak seharusnya kubuang sia-sia.
Pikiranku terus tertuju pada kejadian itu.

Kubersandar pada tiang yang menjulang tinggi kelangit. Kuarahkan mataku menuju langit yang elok, begitu banyak bintang malam ini, indah. kerling cahanya begitu sedap dipandang. Seakan aku ingin terbang melayang jauh keangkasa bebas sendiri...ditemani beribu ribu bintang yang bercahaya. Semua hanya khayalan. Kenyataan sekarang yang tak ingin ku lewati namun sudah terlanjur untuk kutelan. Berasa ingin memuntahkan tanpa ada rasa.

Hatiku cukup rapuh dengan ini.



0 komentar:

Posting Komentar

suka suka